Sabtu, 26 September 2015

Surat Untuk Ayah

Hari ini , tepat dihadapan ku ada seorang teman sedang berbicara dan bercanda dengan lelaki paruh baya , aku melihat mereka sangat akrab satu sama lain , aku mulai tertawa dan membayangan bahwa mereka adalah aku , seketika aku tersadar dan mulai beranjak pergi dari mereka .

" Mau kemana sih , sini aja ngapain dikamar terus ngurung diri " katanya pada ku .

" Ia , ngantuk nih " sambil berlalu aku pergi hanya sebuah alasan untuk menghindari mereka .

Apa yg terlupakan atau mungkin aku berusaha untuk melupakan agar kesepian tanpanya hilang ? Mungkin sudah lama berlalu sudah 14 Tahun aku hidup dan mulai menjalani semua tanpanya .
semua tetap sama saja , aku tetap kehilangan aku tetap kesepian .

23 Juni 2003 , dia pergi untuk selamanya , dia bahkan tidak berkata untuk yg terakhir kalinya saat aku melihat ada seorang Pria yg terbujur kaku dihadapan ku , aku hanya melihat seorang wanita menangis tersedu2 dihadapan pria itu . Dia Ibu ku dengan isak tangisnya mencoba menerima kenyataan jika pria yg sangat dicintainya telah pergi untuk selamanya .

Aku bingung , aku tidak tahu apa2 yg aku ingat aku hanya melihat seorang Pria yg hebat tertidur dengan senyuman diwajah nya , hari yg cerah mengiringi kepergiannya . Hari-hari pun berlalu setelah dia tidak ada , dan aku mulai bertanya

" Bu , ayah kemana ?
" Bu , kenapa ayah tidak kembali ?

Pertanyaan seorang anak kecil berusia 9 Tahun yg bertanya tentang ayah pada ibunya , apa yg hendak ibu ku jawab saat itu aku pun tidak mengerti , yg aku tahu aku mulai merasakan ada yg hilang saat Pria hebat itu tidak lagi terlihat oleh mata ku .

Aku mulai tersadar dari lamunan ku saat aku mengingat kejadian pedih itu , aku mulai mengingat kehilangan apa yg sampai hari ini sering aku rasakan .

" Bapak pulang , Bapak pulang hore " kata ku tertawa

" Cium pipi dulu lah " mungkin kata2 yg selalu bahkan setiap hari terucap oleh bibir pria itu

Dia meletakkan pakaian kerjanya , dan aku mulai merogoh kantong nya . Setiap hari dia selalu dan sengaja menyisihkan uang receh untuk ku ambil untuk jajan dan aku sangat senang .

Atau bahkan hal yg paling aku ingat , dia selalu mengendong ku dipundaknya .


Aku tidak tahan , aku ingin segera tersadar dari lamunan ini .

Waktu telah lama berlalu tapi kenangan tentang dia selamanya akan selalu ada , Pak aku rindu aku rindu memanggil mu Bapak , aku rindu memanggil mu kembali dan melihat mu lagi .

Dear My Dady , 

Hi , dad 
Bagaimana Kabar mu di surga
apakah baik aku rasa sangat baik karena Tuhan terlalu mencintai mu

Tapi Tuhan yang terlalu Jahat pada ku
aku pernah bertanya pada Tuhan
" Tuhan mau kau bawa kemana Ayah ku "
   Kenapa kau mengambilnya , aku belum sempat bicara padanya "
   tapi dad sampai sekarang Tuhan belum menjawab pertanyaan ku

Saat terakhir kita bertemu ayah tidak pernah bilang ingin pergi , tapi mengapa saat ayah Pulang ayah cuma Diam
dan tidak bicara pada ku . Apa yang terjadi mengapa ayah tidak menjawab ku , mengapa mereka membawa ayah
ke Ruangan sedingin ini , Ibu dan kakak dan abang hanya menangisi ayah .
padahal Ayah ada disamping mereka walau pun Ayah tidak mau bicara pada ku .

Im Very so sad dad ,
Saat aku ingin memanggil Mu Ayah
kini tidak ada yang menjawab

Im Very so sad Dad
Saat aku berangkat sekolah dan Pulang sekolah
kini tidak bisa lagi mencium Pipi mu

tidak bisa lagi bermanja pada mu
Im very so sad dady
saat aku dimarahi oleh Ibu dan saudara ku
tidak ada lagi yang membela ku

Aku senang saat Ayah belum pergi
mereka semua tidak berani memarahi ku
tidak ada satu pun yang berani melukai hati ku




Im very Miss U
kemana aku akan mencari mu dady



Luka Yang Menganga - Anda Lupa Jika Saya Punya Hati

 Wajah ku menampilkan senyum seperti matahari yang bersinar   Hari ini aku datang dengan penuh tawa   Ada segaris senyum yang merekah lewat ...