Ada banyak kisah terjadi dan berlalu begitu saja
kadang setiap hari yg terlewati berakhir dengan sia-sia
kadang juga ada tersimpan dalam kenangan yg indah
1 Tahun bukan waktu yang singkat untuk dijalani
tapi pasti akan berlalu dan berganti
hari , minggu , bulan dan tahun semua nya pasti akan terlewati
Tapi apa yg aku simpan selama aku menjalani nya
apakah sedih aku biarkan berlalu
atau bahagia saja yg aku simpan untuk menjadi kenangan tahunan
aku juga masih mencari tahu
aku akan kumpulkan yang terjadi
membedakannya setiap kejadian-kejadian
menjadi potongan kecil yang tersimpan dalam
pikiran dan hati
agar kelak satu hari nanti
ketika aku bahagia aku akan mengungkap kembali potongan kecil itu
bahwa tahun yg terlewati aku pernah bersedih
ketika aku sedih aku akan buka lagi
bahwa yg pernah terleawti aku pernah bahagia
Kenapa ,
karena setiap kehidupan akan terjadi
berbanding terbalik dengan yg terlah terlewati
kalaupun ada yg sama mungkin itu
adalah fase dimana aku belum bangkit dan berdiri
dan saat itu suatu hari nanti
ketika menjelang tua
aku akan bercerita pada anak dan cucu ku
bahwa yg terjadi pada ku setiap tahun sangat lah berbeda
dan ketika aku mati nanti aku dapat
menutup mata dengan bahagia
bahwa aku tidak melewatkan sedetik pun dalam hidup ku
selalu melakukan segalanya dengan puas dan sampai aku
berkata
ini sudah berakhir .
Selasa, 29 Desember 2015
Selasa, 01 Desember 2015
Pesan Untuk Mu
Terdengar suara pecahan kaca , ku mendekat dan mencoba mendengar , mungkin terjadi sesuatu disana , ya disana " Bukan " lebih tepatnya ada peristiwa terjadi disebelah ku .
" hu...hu...hu...hu " aku mendengar tangisan seseorang .
Siapa yang menangis ? mengapa dia menangis ? tidak adakah yg mencoba memberi ketenangan pada nya ?
Ini bukan yang pertama terjadi , bukan yang kedua atau juga yang ketiga , aku sering mendengarnya , suara tangisan itu .
7 Agustus 2015 ( 3 Bulan Sebelumnya )
Aku memutuskan pindah dari tempat ku yang lama , mengikuti seorang tetangga yang juga pindah ke kontrakan rumah . Walau pun aku tinggal dijakarta bisa dibilang tempat yang aku tinggalli jauh dari kata metropolitan , letaknya sangat jauh , orang sering menamakannya daerah pembuangan ya itu lah dia . Aku melihat kontrakan berjejer rapi terdiri dari 10 kontrakan untuk lantai 1 dan 7 kontrakan pada lantai 2 .
Seseorang menyapa ku dengan sopan !
" Penghuni baru ya " dengan ramah dia bertanya ?
" Oh , ia baru pindah ni " jawab ku padanya
Aku melihat pada sekeliling kontrakan ku , aku pikir tempat ini cukup aman bagi gadis perantau seperti ku , aku juga melihat banyak yang sudah berkeluarga disini .
Sebulan hari-hari telah berlalu , waktu berjalan seperti biasa . Hingga saat malam tiba suara tangisan itu pertama kali nya ku dengar , suara seorang anak perempuan menangis tangisan yang seperti tertahan , ingin mengeluarkan suaranya . yang aku dengar dia seakan meminta maaf kepada seseorang . Tagisan itu berasal dari sebelah ku , kembali mencoba mendengarnya kembali , tapi tangisan itu telah hilang terbungkam , hening , seakan tidak terjadi sesuatu .
Keesokan paginya , saat aku hendak bekerja , aku bertanya pada nya ?
" Itu anaknya , kenapa ! kok nangis-nangis terus ? tanya ku penasaran .
" Gak papa kok , biasa lah namanya anak-anak suka nangis " dia menjawab seakan tidak terjadi sesuatu semalam .
Malam berikutnya , aku mendengar lagi tangisan itu , tapi kali ini semakin menyayat hati ku , dan berlanjut setiap malam .
" Sebenarnya , apa yang terjadi pada dia ?
" Mengapa ia terus menangis ?
Pertanyaan itu cukup memusingkan ku , aku memberanikan diri bertanya kepada tetangga lain yg lebih awal tinggal disana .
" Ada apa sih bu , kok tiap malam anak sebelah nangis terus " aku bertanya pada Ibu
Si Ibu hanya tertawa pada ku sembari berkata
" Udah biasa itu mah , kalau anaknya lapar pasti nangis "
" lapar " pikir ku dalam hati , lalu bertanya lagi .
" Emang nya gak dikasi makan bu " aku semakin penasaran dengan perkataan nya .
" Sini ibu ceritain sama kamu " si ibu ingin memulai ceritanya .
'' Sebenarnya ibu gak tau dikasi makan atau gak , tapi kalau menurut ibu anak nangis terus itu kan karena lapar , kamu tahu gak setiap hari anak-anak tetangga sebelah kamu itu minta makan ke tetangga yang lain , yah kalau ibu sih ibu kasih habisnya kasihan "Ibu bercerita dengan sabar pada ku
Lalu aku bertanya lagi " Emang , suami dia itu gak kerja bu " kata ku pada nya
" Biar ibu kasih tahu ya , suami dia itu kerja duit gaji dia itu habis buat istrinya semua , gak mikirin anak-anaknya "
" Kamu tahu gak , ibu tu pernah datang ke kontrakan dia , habisnya ibu pusing dengerin anaknya yang laki nangis terus , kamu tahu yang ibu lihat apa , tuh anak baru umur 1,5 Tahun di taruh di wc , karena dia tahu ibu datang cepat-cepat dah tuh diambil anaknya .
Kejam banget kan " dengan rasa prihatin dia bercerita tentang tetangga ku .
" kok gak ada yang lapor gitu bu , " kata ku lagi
" Mau lapor gimana , ntar dikira kita suka ikut campur urusan orang lagi " jawabnya .
Aku berjalan dan berlalu meninggalkan Ibu yang telah selesai berbicara pada ku tentang mereka .
aku menatap kedua anak-anak itu yang tengah bermain , aku menatap ibunya dengan perasaan bertanya dalam hati ku .
" Untuk pertama kali , aku melihat dia seperti aku mengira dia orang baik , menjalani satu bulan sebagai tetangganya , aku melihat dia memperlakukan anak-anaknya dengan baik dihadapan semua orang "
" Apakah dia sedang memakai topeng keibuannya dihadapan semua orang , atau apakah dia ingin melindungi diri nya sendiri dengan status nya sebagai Ibu "
Aku hanya menatap ke dua naka-anak yang polos itu yang bermain tanpa tahu rasa sakit yang sudah dia alami , tanpa menyadari perlakuan ibu kandung yang dimatanya dia anggap baik . tanpa menyadari ketidak pedulian ayah yang dia anggap pahlawan .
Tersadar akan ingatan ku 3 Bulan sebelumnya , saat ku mendengar suara pecahan kaca , suara tangisan anak perempuan yang umurnya masih 2 Tahun , serasa menyakiti hati ku .
Ingin berbuat apa ? atau berdiam diri seperti ini saja ?
Mungkin , ini kali kedua aku bertetangga dengan keluarga yang tidak perduli dengan buah hati nya , aku melayangkan kembali ingatan ku pada 2 Tahun yang lalu .
Saat itu aku baru saja sampai dijakarta , aku tinggal bersama seorang teman lama ku sata di smp, nama nya Yanti untunglah hingga saat ini kami masih saling berkomunikasi , hingga aku tidak pusing lagi memikirkan masalah tempat tinggal .
Singkat cerita kami bertetangga dengan keluarga yang sering kami sebut " Keluarga tidak waras "
mengapa tidak , seorang suami yang Gila Hormat dan seorang istri Ber IQ rendah . Suami tersebut selalu memperlakukan istri dan anak pertama mereka dengan tidak baik , hampir setiap hari mereka bertengkar mempermasalahkan hal yang tidak penting . Sampai kejadian terburuk yang pernah aku lihat dari keluarga ini adalah .
---- Waktu itu , sang istri barui saja melahirkan anak ke dua mereka , baru berusia 1 bulan pada suatu malam , sang suami dalam keadaan sadar , memukul istri nya hingga terlempar ke dinding , aku dan teman ku yanti sangat ketakutan , tidak tahu ada angin apa sang suami dengan sadarnya membuat keributan di dalam rumahnya ------
Para tetangga berhamburan keluar , mendengar suara gaduh , mereka mencoba mendobrak pintu itu , takut terjadi apa-apa pada istri dan kedua anaknya . Yang anehnya suami itu hanya terdiam dan tidak mau membuka pintu . Hingga suasana mulai mereda , tanpa kata terdengar dari tetangga kami itu .
Ketika pagi tiba , saat sang suami telah pergi bekerja , kami bertanya pada istrinya ?
" Ada , apa tente , kenapa ? kami bertanya para tetangga yang kepo "
dengan polosnya dia bercerita kejadian yang menimpa dia semalam
---- Maaf ya , tadi malam jadi ribut , suami saya gak tahu tuh kenapa tiba-tiba aja mukul saya , benturin kepala saya ke dinding , terus anak saya yg kecil diambil , diangkat kakinya di goyang-goyang --- dengan polos tanpa perasaan apa pun dia bercerita .
Mungkin itu sebabnya dia di panggil perempuan Ber IQ rendah , mendengar cerita itu aku dan yanti hanya bisa bertatap mata " Antara aneh , sedih dan Merasa kasihan "
" Huh " aku menghentikan lamunan ku , aku mulai menyadarkan diri ku dari ingatan lama dan kembali mengutarakan pertanyaan ku .
" Dunia apa ini , semua serba terbalik yang terjadi "
" Atau apakah aku bisa bilang ini ketidak adilan "
Aku terus bertanya , bertanya dan bertanya . aku sering bertanya pada Tuhan , saat aku mendengar atau melihat langsung terhadap anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua mereka sepenuhnya .
" Tuhan , dimanakah keadilan itu ? di tempat ini aku melihat dengan mata ku orang tua yang memperlakukan anaknya dengan tidak layak , tapi disana ada banyak orang tua yang telah menanti bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan "
Tapi aku juga selalu merenungkan setiap kejadia itu apakah setiap peristiwa yang dilihat mata ku adalah pelajaran , peringatan atau yang lainnya .
Mungkin diluar sana masih banyak anak-anak yang bernasib sama sseperti mereka atau anak-anak yang lebih lagi di tinggal kan di jalan oleh orang tuanya , atau juga anak-anak yang sebelum dilahirkan pun telah di buang oleh orang tua nya .
Tapi ketika ada anak yang membaca cerita ini , atau mungkin juga kalian yang waktu kecil hingga dewasa tidak bisa mendapat kasih sayang dari orang tua mu , diperlakukan tidak layak oleh orang tua mu , aku ingin bilang pada kalian . . . .
----- Saat itu
Saat Orang Tua mu Marah pada mu
Saat Orang Tua mu tidak menginginkan mu
Itu bukan karena kamu salah
Bukan karena kamu nakal atau dibenci
Itu kesalahan Orang Tua mu
Jadi jangan terluka lagi
Jangan merasa takut lagi
Hidup lah dengan baik hari ini dan seterusnya
Sekarang kamu boleh pergi meninggalkan rasa sakit mu ------
( Kata - Kata Inspirasi dari Drama Korea " Kill Me Heal Me " )
Selasa, 10 November 2015
Selalu ada cinta diatas perbedaan
Selalu ada cinta
diatas perbedaan
Tidak ada sesuatu yang bernyawa tercipta dengan kesempuraan
Jika ada 100 kelebihan masih ada 1000 kelemahan
Tidak ada sesuatu yang bernyawa tercipta dengan kesempuraan
Jika ada 100 kelebihan masih ada 1000 kelemahan
Jakarta , 16 Februari 2012 _ _ _ _______ _ _ _ 16
Februari 2015
Story Love , 3th
Years in RelationShip
Selalu ada
kelucuan dalam setiap pertemuan sepasang kekasih , jika kisah cinta romeo dan
julieth atau rama dan shinta selalu berawal dengan indah , tidak sama dengan
orang-orang yang pertama kali mengalaminya . Mungkin bagi wanita / pria
berharap bertemu dengan lelaki / gadis
impian nya seperti layaknya negri dongeng , layaknya Cinderella bertemu
dengan pangerannya . Berkhayal bahwa kelak suatu saat jika jatuh cinta dengan
pria / wanita yang cantik / tampan , kaya , dan sepertinya terlihat sempurna .
Tidak ada yg sempurna saat seseorang bertemu dengan kisah cinta nya , selalu saja ada perbedaan yg membentang , tapi bagi seseorang yg mengerti bahwa itu cinta dia tidak akan mengambil keputusan yg salah karena perbedaan .
Karena setiap pasang manusia memiliki kisah cinta yang
berbeda , bukan beda itu yg utama
Tapi saat beda itu menjadi
sama dengan menyatukan banyak kekurangan
Sabtu, 26 September 2015
Surat Untuk Ayah
Hari ini , tepat dihadapan ku ada seorang teman sedang berbicara dan bercanda dengan lelaki paruh baya , aku melihat mereka sangat akrab satu sama lain , aku mulai tertawa dan membayangan bahwa mereka adalah aku , seketika aku tersadar dan mulai beranjak pergi dari mereka .
" Mau kemana sih , sini aja ngapain dikamar terus ngurung diri " katanya pada ku .
" Ia , ngantuk nih " sambil berlalu aku pergi hanya sebuah alasan untuk menghindari mereka .
Apa yg terlupakan atau mungkin aku berusaha untuk melupakan agar kesepian tanpanya hilang ? Mungkin sudah lama berlalu sudah 14 Tahun aku hidup dan mulai menjalani semua tanpanya .
semua tetap sama saja , aku tetap kehilangan aku tetap kesepian .
23 Juni 2003 , dia pergi untuk selamanya , dia bahkan tidak berkata untuk yg terakhir kalinya saat aku melihat ada seorang Pria yg terbujur kaku dihadapan ku , aku hanya melihat seorang wanita menangis tersedu2 dihadapan pria itu . Dia Ibu ku dengan isak tangisnya mencoba menerima kenyataan jika pria yg sangat dicintainya telah pergi untuk selamanya .
Aku bingung , aku tidak tahu apa2 yg aku ingat aku hanya melihat seorang Pria yg hebat tertidur dengan senyuman diwajah nya , hari yg cerah mengiringi kepergiannya . Hari-hari pun berlalu setelah dia tidak ada , dan aku mulai bertanya
" Bu , ayah kemana ?
" Bu , kenapa ayah tidak kembali ?
Pertanyaan seorang anak kecil berusia 9 Tahun yg bertanya tentang ayah pada ibunya , apa yg hendak ibu ku jawab saat itu aku pun tidak mengerti , yg aku tahu aku mulai merasakan ada yg hilang saat Pria hebat itu tidak lagi terlihat oleh mata ku .
Aku mulai tersadar dari lamunan ku saat aku mengingat kejadian pedih itu , aku mulai mengingat kehilangan apa yg sampai hari ini sering aku rasakan .
" Bapak pulang , Bapak pulang hore " kata ku tertawa
" Cium pipi dulu lah " mungkin kata2 yg selalu bahkan setiap hari terucap oleh bibir pria itu
Dia meletakkan pakaian kerjanya , dan aku mulai merogoh kantong nya . Setiap hari dia selalu dan sengaja menyisihkan uang receh untuk ku ambil untuk jajan dan aku sangat senang .
Atau bahkan hal yg paling aku ingat , dia selalu mengendong ku dipundaknya .
Aku tidak tahan , aku ingin segera tersadar dari lamunan ini .
Waktu telah lama berlalu tapi kenangan tentang dia selamanya akan selalu ada , Pak aku rindu aku rindu memanggil mu Bapak , aku rindu memanggil mu kembali dan melihat mu lagi .
" Mau kemana sih , sini aja ngapain dikamar terus ngurung diri " katanya pada ku .
" Ia , ngantuk nih " sambil berlalu aku pergi hanya sebuah alasan untuk menghindari mereka .
Apa yg terlupakan atau mungkin aku berusaha untuk melupakan agar kesepian tanpanya hilang ? Mungkin sudah lama berlalu sudah 14 Tahun aku hidup dan mulai menjalani semua tanpanya .
semua tetap sama saja , aku tetap kehilangan aku tetap kesepian .
23 Juni 2003 , dia pergi untuk selamanya , dia bahkan tidak berkata untuk yg terakhir kalinya saat aku melihat ada seorang Pria yg terbujur kaku dihadapan ku , aku hanya melihat seorang wanita menangis tersedu2 dihadapan pria itu . Dia Ibu ku dengan isak tangisnya mencoba menerima kenyataan jika pria yg sangat dicintainya telah pergi untuk selamanya .
Aku bingung , aku tidak tahu apa2 yg aku ingat aku hanya melihat seorang Pria yg hebat tertidur dengan senyuman diwajah nya , hari yg cerah mengiringi kepergiannya . Hari-hari pun berlalu setelah dia tidak ada , dan aku mulai bertanya
" Bu , ayah kemana ?
" Bu , kenapa ayah tidak kembali ?
Pertanyaan seorang anak kecil berusia 9 Tahun yg bertanya tentang ayah pada ibunya , apa yg hendak ibu ku jawab saat itu aku pun tidak mengerti , yg aku tahu aku mulai merasakan ada yg hilang saat Pria hebat itu tidak lagi terlihat oleh mata ku .
Aku mulai tersadar dari lamunan ku saat aku mengingat kejadian pedih itu , aku mulai mengingat kehilangan apa yg sampai hari ini sering aku rasakan .
" Bapak pulang , Bapak pulang hore " kata ku tertawa
" Cium pipi dulu lah " mungkin kata2 yg selalu bahkan setiap hari terucap oleh bibir pria itu
Dia meletakkan pakaian kerjanya , dan aku mulai merogoh kantong nya . Setiap hari dia selalu dan sengaja menyisihkan uang receh untuk ku ambil untuk jajan dan aku sangat senang .
Atau bahkan hal yg paling aku ingat , dia selalu mengendong ku dipundaknya .
Aku tidak tahan , aku ingin segera tersadar dari lamunan ini .
Waktu telah lama berlalu tapi kenangan tentang dia selamanya akan selalu ada , Pak aku rindu aku rindu memanggil mu Bapak , aku rindu memanggil mu kembali dan melihat mu lagi .
Dear My Dady ,
Hi , dad
Bagaimana Kabar mu di surga
apakah baik aku rasa sangat baik karena Tuhan terlalu mencintai mu
Tapi Tuhan yang terlalu Jahat pada ku
aku pernah bertanya pada Tuhan
" Tuhan mau kau bawa kemana Ayah ku "
Kenapa kau mengambilnya , aku belum sempat bicara padanya "
tapi dad sampai sekarang Tuhan belum menjawab pertanyaan ku
Saat terakhir kita bertemu ayah tidak pernah bilang ingin pergi , tapi mengapa saat ayah Pulang ayah cuma Diam
dan tidak bicara pada ku . Apa yang terjadi mengapa ayah tidak menjawab ku , mengapa mereka membawa ayah
ke Ruangan sedingin ini , Ibu dan kakak dan abang hanya menangisi ayah .
padahal Ayah ada disamping mereka walau pun Ayah tidak mau bicara pada ku .
Im Very so sad dad ,
Saat aku ingin memanggil Mu Ayah
kini tidak ada yang menjawab
Im Very so sad Dad
Saat aku berangkat sekolah dan Pulang sekolah
kini tidak bisa lagi mencium Pipi mu
tidak bisa lagi bermanja pada mu
Im very so sad dady
saat aku dimarahi oleh Ibu dan saudara ku
tidak ada lagi yang membela ku
Aku senang saat Ayah belum pergi
mereka semua tidak berani memarahi ku
tidak ada satu pun yang berani melukai hati ku
Im very Miss U
kemana aku akan mencari mu dady
apakah baik aku rasa sangat baik karena Tuhan terlalu mencintai mu
Tapi Tuhan yang terlalu Jahat pada ku
aku pernah bertanya pada Tuhan
" Tuhan mau kau bawa kemana Ayah ku "
Kenapa kau mengambilnya , aku belum sempat bicara padanya "
tapi dad sampai sekarang Tuhan belum menjawab pertanyaan ku
Saat terakhir kita bertemu ayah tidak pernah bilang ingin pergi , tapi mengapa saat ayah Pulang ayah cuma Diam
dan tidak bicara pada ku . Apa yang terjadi mengapa ayah tidak menjawab ku , mengapa mereka membawa ayah
ke Ruangan sedingin ini , Ibu dan kakak dan abang hanya menangisi ayah .
padahal Ayah ada disamping mereka walau pun Ayah tidak mau bicara pada ku .
Im Very so sad dad ,
Saat aku ingin memanggil Mu Ayah
kini tidak ada yang menjawab
Im Very so sad Dad
Saat aku berangkat sekolah dan Pulang sekolah
kini tidak bisa lagi mencium Pipi mu
tidak bisa lagi bermanja pada mu
Im very so sad dady
saat aku dimarahi oleh Ibu dan saudara ku
tidak ada lagi yang membela ku
Aku senang saat Ayah belum pergi
mereka semua tidak berani memarahi ku
tidak ada satu pun yang berani melukai hati ku
Im very Miss U
kemana aku akan mencari mu dady
Selasa, 30 Juni 2015
Jangan ada Duka Di Wajah Tua Mu
Sudah lebih 51 Tahun kamu hidup bernaung di bumi
ketika hendak aku mulai beranjak dewasa saat itu umur ku 18 Tahun
kata mu bercerita di saat senja mulai melingkupi mu
saat dulu siapa yg terpikir jika seorang wanita diharuskan
memiliki tingkat sekolah yang tinggi
ya ... ... ... mungkin hanya kakek dan nenek mu
yang mengharapkan aku menjadi seorang berpendidikan yg tinggi
kata mu lagi tapi dengan wajah yg begitu menyesali semuanya
mungkin pada saat dulu seorang wanita hanya ditentukan sebagai
urusan dalam rumah tangga tidak lebih dari itu
Itu yang ku pilih hingga sekarang aku jalani
memilih untuk menjadi bagian dari rumah tangga seorang ibu
menikah dengan ayah mu dan membangun rumah tangga
tapi hidup tidak sederhana seperti yang aku pikirkan
ada kalanya dalam membangun biduk pun masalah selalu menghampiri
hingga ada ujungnya ayah mu kini pergi untuk selamanya meninggalkan kita
bukan karena dia tidak sayang tapi hidup memilih nya untuk lebih cepat berlalu
Kata mu lagi kepada ku dalam cerita yg lalu
saat ayah mu tak ada aku menjadi salah satu tulang punggung
bagi kalian
saat ayah mu tiada janji dalam hati ku
tak boleh anak-anak ku menderita
semua harus tamat walaupun hanya sekedar SMA
justru di situlah kebahagian remaja
tak kubiarkan anak-anak ku mengalami nasib yang sama dengan ku
itu janji ku
Ya kini kau telah menepatinya
dari 18 Tahun yg lalu hingga usia mu 51 Tahun
masih terpancar duka karena hidup
Jangan ada duka lagi di wajah tua mu
jangan ada duka lagi yg bernaung di senja hari mu
Kini biar lah aku yg berjanji
Kan kubangun rumah untuk hadiah tempat mu berdiri
saat uban mulai menutupi rambut mu
saat keriput mulai menghiasi wajah Tua mu
Tak ku biarkan air mata ada dipelipis wajah mu
IBU itu lah kau bagi ku
tak terlukis oleh kata-kata yg aku rangkai dalam cerita ku
tak tergambar oleh pena yg menghiasi buku ku
karena kau lebih dari itu
ketika hendak aku mulai beranjak dewasa saat itu umur ku 18 Tahun
kata mu bercerita di saat senja mulai melingkupi mu
saat dulu siapa yg terpikir jika seorang wanita diharuskan
memiliki tingkat sekolah yang tinggi
ya ... ... ... mungkin hanya kakek dan nenek mu
yang mengharapkan aku menjadi seorang berpendidikan yg tinggi
kata mu lagi tapi dengan wajah yg begitu menyesali semuanya
mungkin pada saat dulu seorang wanita hanya ditentukan sebagai
urusan dalam rumah tangga tidak lebih dari itu
Itu yang ku pilih hingga sekarang aku jalani
memilih untuk menjadi bagian dari rumah tangga seorang ibu
menikah dengan ayah mu dan membangun rumah tangga
tapi hidup tidak sederhana seperti yang aku pikirkan
ada kalanya dalam membangun biduk pun masalah selalu menghampiri
hingga ada ujungnya ayah mu kini pergi untuk selamanya meninggalkan kita
bukan karena dia tidak sayang tapi hidup memilih nya untuk lebih cepat berlalu
Kata mu lagi kepada ku dalam cerita yg lalu
saat ayah mu tak ada aku menjadi salah satu tulang punggung
bagi kalian
saat ayah mu tiada janji dalam hati ku
tak boleh anak-anak ku menderita
semua harus tamat walaupun hanya sekedar SMA
justru di situlah kebahagian remaja
tak kubiarkan anak-anak ku mengalami nasib yang sama dengan ku
itu janji ku
Ya kini kau telah menepatinya
dari 18 Tahun yg lalu hingga usia mu 51 Tahun
masih terpancar duka karena hidup
Jangan ada duka lagi di wajah tua mu
jangan ada duka lagi yg bernaung di senja hari mu
Kini biar lah aku yg berjanji
Kan kubangun rumah untuk hadiah tempat mu berdiri
saat uban mulai menutupi rambut mu
saat keriput mulai menghiasi wajah Tua mu
Tak ku biarkan air mata ada dipelipis wajah mu
IBU itu lah kau bagi ku
tak terlukis oleh kata-kata yg aku rangkai dalam cerita ku
tak tergambar oleh pena yg menghiasi buku ku
karena kau lebih dari itu
Langganan:
Postingan (Atom)
Luka Yang Menganga - Anda Lupa Jika Saya Punya Hati
Wajah ku menampilkan senyum seperti matahari yang bersinar Hari ini aku datang dengan penuh tawa Ada segaris senyum yang merekah lewat ...