Selasa, 01 Desember 2015

Pesan Untuk Mu

Terdengar suara pecahan kaca , ku mendekat dan mencoba mendengar , mungkin terjadi sesuatu disana , ya disana " Bukan " lebih tepatnya ada peristiwa terjadi disebelah ku . 

" hu...hu...hu...hu " aku mendengar tangisan seseorang .

  Siapa yang menangis ? mengapa dia menangis ? tidak adakah yg mencoba memberi ketenangan pada nya ? 

Ini bukan yang pertama terjadi , bukan yang kedua atau juga yang ketiga , aku sering mendengarnya , suara tangisan itu .


7 Agustus 2015 ( 3 Bulan Sebelumnya )

Aku memutuskan pindah dari tempat ku yang lama , mengikuti seorang tetangga yang juga pindah ke kontrakan rumah . Walau pun aku tinggal dijakarta bisa dibilang tempat yang aku tinggalli jauh dari kata metropolitan , letaknya sangat jauh ,  orang sering menamakannya daerah pembuangan ya itu lah dia . Aku melihat kontrakan berjejer rapi terdiri dari 10 kontrakan untuk lantai 1 dan 7 kontrakan pada lantai 2 .

Seseorang menyapa ku dengan sopan !

" Penghuni baru ya " dengan ramah dia bertanya ?

" Oh , ia baru pindah ni " jawab ku padanya 

Aku melihat pada sekeliling kontrakan ku , aku pikir tempat ini cukup aman bagi gadis perantau seperti ku , aku juga melihat banyak yang sudah berkeluarga disini .

Sebulan hari-hari telah berlalu , waktu berjalan seperti biasa . Hingga saat malam tiba suara tangisan itu pertama kali nya ku dengar , suara seorang anak perempuan menangis tangisan yang seperti tertahan , ingin mengeluarkan suaranya . yang aku dengar dia seakan meminta maaf kepada seseorang . Tagisan itu berasal dari sebelah ku , kembali mencoba mendengarnya kembali , tapi tangisan itu telah hilang terbungkam , hening , seakan tidak terjadi sesuatu . 

Keesokan paginya , saat aku hendak bekerja , aku bertanya pada nya ?

" Itu anaknya , kenapa ! kok nangis-nangis terus ? tanya ku penasaran .

" Gak papa kok , biasa lah namanya anak-anak suka nangis " dia menjawab seakan tidak terjadi sesuatu semalam .

Malam berikutnya , aku mendengar lagi tangisan itu , tapi kali ini semakin menyayat hati ku , dan berlanjut setiap malam .

" Sebenarnya , apa yang terjadi pada dia ?
" Mengapa ia terus menangis ?

Pertanyaan itu cukup memusingkan ku , aku memberanikan diri bertanya kepada tetangga lain yg lebih awal tinggal disana .

" Ada apa sih bu , kok tiap malam anak sebelah nangis terus " aku bertanya pada Ibu 

Si Ibu hanya tertawa pada ku sembari berkata 

" Udah biasa itu mah , kalau anaknya lapar pasti nangis " 

 " lapar " pikir ku dalam hati , lalu bertanya lagi .

" Emang nya gak dikasi makan bu " aku semakin penasaran dengan perkataan nya .

" Sini ibu ceritain sama kamu " si ibu ingin memulai ceritanya .


'' Sebenarnya ibu gak tau dikasi makan atau gak , tapi kalau menurut ibu anak nangis terus itu kan karena lapar , kamu tahu gak setiap hari anak-anak tetangga sebelah kamu itu minta makan ke tetangga yang lain , yah kalau ibu sih ibu kasih habisnya kasihan "Ibu bercerita dengan sabar pada ku 

Lalu aku bertanya lagi " Emang , suami dia itu gak kerja bu " kata ku pada nya 

" Biar ibu kasih tahu ya , suami dia itu kerja duit gaji dia itu habis buat istrinya semua , gak mikirin anak-anaknya " 

" Kamu tahu gak , ibu tu pernah datang ke kontrakan dia , habisnya ibu pusing dengerin anaknya yang laki nangis terus , kamu tahu yang ibu lihat apa , tuh anak baru umur 1,5 Tahun di taruh di wc , karena dia tahu ibu datang cepat-cepat dah tuh diambil anaknya .
Kejam banget kan " dengan rasa prihatin dia bercerita tentang tetangga ku . 

" kok gak ada yang lapor gitu bu , " kata ku lagi 

" Mau lapor gimana , ntar dikira kita suka ikut campur urusan orang lagi " jawabnya .

Aku berjalan dan berlalu meninggalkan Ibu yang telah selesai berbicara pada ku tentang mereka .
aku menatap kedua anak-anak itu yang tengah bermain , aku menatap ibunya dengan perasaan bertanya dalam hati ku .

" Untuk pertama kali , aku melihat dia seperti aku mengira dia orang baik , menjalani satu bulan sebagai tetangganya , aku melihat dia memperlakukan anak-anaknya dengan baik dihadapan semua orang " 

" Apakah dia sedang memakai topeng keibuannya dihadapan semua orang , atau apakah dia ingin melindungi diri nya sendiri dengan status nya sebagai Ibu " 

Aku hanya menatap ke dua naka-anak yang polos itu yang bermain tanpa tahu rasa sakit yang sudah dia alami , tanpa menyadari perlakuan ibu kandung yang dimatanya dia anggap baik . tanpa menyadari ketidak pedulian ayah yang dia anggap pahlawan . 
 
Tersadar akan ingatan ku 3 Bulan sebelumnya , saat ku mendengar suara pecahan kaca , suara tangisan anak perempuan yang umurnya masih 2 Tahun , serasa menyakiti hati ku . 

Ingin berbuat apa ? atau berdiam diri seperti ini saja ? 

Mungkin , ini kali kedua aku bertetangga dengan keluarga yang tidak perduli dengan buah hati nya , aku melayangkan kembali ingatan ku pada 2 Tahun yang lalu .

Saat itu aku baru saja sampai dijakarta , aku tinggal bersama seorang teman lama ku sata di smp, nama nya Yanti untunglah hingga saat ini kami masih saling berkomunikasi , hingga aku tidak pusing lagi memikirkan masalah tempat tinggal . 

Singkat cerita kami bertetangga dengan keluarga yang sering kami sebut " Keluarga tidak waras "
mengapa tidak , seorang suami yang Gila Hormat dan seorang istri Ber IQ rendah . Suami tersebut selalu memperlakukan istri dan anak pertama mereka dengan tidak baik , hampir setiap hari mereka bertengkar mempermasalahkan hal yang tidak penting . Sampai kejadian terburuk yang pernah aku lihat dari keluarga ini adalah .


---- Waktu itu , sang istri barui saja melahirkan anak ke dua mereka , baru berusia 1 bulan pada suatu malam , sang suami dalam keadaan sadar , memukul istri nya hingga terlempar ke dinding , aku dan teman ku yanti sangat ketakutan , tidak tahu ada angin apa sang suami dengan sadarnya membuat keributan di dalam rumahnya ------

Para tetangga berhamburan keluar , mendengar suara gaduh , mereka mencoba mendobrak pintu itu , takut terjadi apa-apa pada istri dan kedua anaknya . Yang anehnya suami itu hanya terdiam dan tidak mau membuka pintu . Hingga suasana mulai mereda , tanpa kata terdengar dari tetangga kami itu .

Ketika pagi tiba , saat sang suami telah pergi bekerja , kami bertanya pada istrinya ?

" Ada , apa tente , kenapa ? kami bertanya para tetangga yang kepo "

dengan polosnya dia bercerita kejadian yang menimpa dia semalam 

---- Maaf ya , tadi malam jadi ribut , suami saya gak tahu tuh kenapa tiba-tiba aja mukul saya , benturin kepala saya ke dinding , terus anak saya yg kecil diambil , diangkat kakinya di goyang-goyang --- dengan polos tanpa perasaan apa pun dia bercerita . 

Mungkin itu sebabnya dia di panggil perempuan Ber IQ rendah , mendengar cerita itu aku dan yanti hanya bisa bertatap mata " Antara aneh , sedih dan Merasa kasihan " 


" Huh " aku menghentikan lamunan ku , aku mulai menyadarkan diri ku dari ingatan lama dan kembali mengutarakan pertanyaan ku .

" Dunia apa ini , semua serba terbalik yang terjadi "
" Atau apakah aku bisa bilang ini ketidak adilan "

Aku terus bertanya , bertanya dan bertanya . aku sering bertanya pada Tuhan , saat aku mendengar atau melihat langsung terhadap anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua mereka sepenuhnya .

" Tuhan , dimanakah keadilan itu ? di tempat ini aku melihat dengan mata ku orang tua yang memperlakukan anaknya dengan tidak layak , tapi disana ada banyak orang tua yang telah menanti bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan " 

Tapi aku juga selalu merenungkan setiap kejadia itu apakah setiap peristiwa yang dilihat mata ku adalah pelajaran , peringatan atau yang lainnya . 

Mungkin diluar sana masih banyak anak-anak yang bernasib sama sseperti mereka atau anak-anak yang lebih lagi di tinggal kan di jalan oleh orang tuanya , atau juga anak-anak yang sebelum dilahirkan pun telah di buang oleh orang tua nya . 

Tapi ketika ada anak yang membaca cerita ini , atau mungkin juga kalian yang waktu kecil hingga dewasa tidak bisa mendapat kasih sayang dari orang tua mu , diperlakukan tidak layak oleh orang tua mu  , aku ingin bilang pada kalian . . . .



----- Saat itu 

       Saat Orang Tua mu Marah pada mu 
       Saat Orang  Tua mu tidak menginginkan mu 
       Itu bukan karena kamu salah 
       Bukan karena kamu nakal atau dibenci 

       Itu kesalahan Orang Tua mu 

       Jadi jangan terluka lagi 
       Jangan merasa takut lagi 
       Hidup lah dengan baik hari ini dan seterusnya 
       Sekarang kamu boleh pergi meninggalkan rasa sakit mu  ------


( Kata - Kata Inspirasi dari Drama Korea " Kill Me Heal Me " ) 


 

 



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Luka Yang Menganga - Anda Lupa Jika Saya Punya Hati

 Wajah ku menampilkan senyum seperti matahari yang bersinar   Hari ini aku datang dengan penuh tawa   Ada segaris senyum yang merekah lewat ...